4 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang Peringatan Dini BMKG Kamis 18 Maret 2021

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk besok, Kamis (18/3/2021). Melalui laman resminya, memprediksi 4 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Besok akan terjadi daerah sirkulasi siklonik terpantau di Selat Karimata bagian tengah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Jambi bagian utara hingga Lampung bagian utara. Selain itu sirkulasi siklonik juga terjadi di perairan barat Australia bagian barat yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan barat Kupang hingga Laut Timor bagian selatan. Sirkulasi siklonik lainnya juga terpantau di perairan utara Papua dan Samudera Hindia barat daya Banten.

Hal ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. Aceh Sumatera Utara

Sumatera Barat Riau Bengkulu

Jambi Sumatera Selatan Lampung

Banten Jawa Barat Jawa Tengah

Yogyakarta Jawa Timur Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah

Kalimantan Utara Kalimantan Timur Sulawesi Utara

Sulawesi Tenggara Maluku Utara Maluku

Papua Barat Papua DKI Jakarta

Bali Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan

Samudera Pasifik utara Biak Perairan Manokwari Samudera Pasifik utara Papua Barat

Laut Natuna Utara Samudera Hindia selatan Sumba Sabu Perairan selatan Jawa Timur

Samudera Hindia selatan Jawa Timur Perairan Sukabumi Cianjur Perairan Garut Pangandaran

Samudera Hindia selatan Jawa Barat Perairan Cilacap Perairan Kebumen Purworejo

Perairan Yogyakarta Samudera Hindia selatan Jawa Tengah Samudera Hindia selatan Bali

Samudera Hindia selatan NTB Selat Sunda bagian selatan Perairan selatan Banten

Samudera Hindia selatan Banten Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan

Perairan Halmahera Barat bagian utara Perairan Loloda Perairan Morotai bagian utara

Perairan Morotai bagian selatan Laut Halmahera Perairan timur Halmahera

Perairan utara Siberut Perairan barat Pagai Perairan barat Sipora

Perairan barat Siberut Samudera Hindia barat Mentawai Perairan Bengkulu

Perairan timur Enggano Samudera Hindia barat Bengkulu Laut Sulawesi bagian timur

Perairan Sangihe Perairan Talaud Teluk Bone bagian utara

Perairan utara Sabang Samudera Hindia barat Aceh Samudera Hindia barat Nias

Perairan barat Lampung Selat Sunda bagian barat Samudera Hindia barat Lampung

Perairan Riau Perairan Kalimantan Timur Selat Makassar

Teluk Bone Teluk Cendrawasih Perairan Kep. Babar hingga Tanimbar

Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina. Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan 6 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur Tenggara dengan kecepatan 6 20 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Perahu Nelayan(Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)

KapalTongkang(Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m) Kapal Ferry(Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m) Kapal Ukuran BesarsepertiKapal Kargo/Kapal Pesiar(Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggidiminta agartetap selalu waspada. Pembaruan informasi ini disampaikan pada Rabu (17/3/2021) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *